Kurawal.id, tengggarong– Pemerintah Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencatat penurunan signifikan angka stunting sepanjang tahun 2025.
Capaian ini diraih berkat kolaborasi erat lintas sektor antara pemerintah kecamatan, tenaga kesehatan, Posyandu, Tim Penggerak PKK, serta dukungan aktif masyarakat.
Camat Kenohan, Kaspul, menyatakan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan hasil kerja keras bersama yang menyentuh langsung lapisan masyarakat hingga ke pelosok desa.
“Kami tidak menunggu laporan. Setiap bulan kami turun bersama petugas Puskesmas memantau langsung anak-anak berisiko stunting. Ini bukan soal proyek, tapi misi kemanusiaan,” tegas Kaspul, Senin (19/5/2025).
Dampak dari intervensi langsung itu mulai dirasakan oleh masyarakat. Siti Rohani (36), ibu rumah tangga di Desa Tuana Tuha, mengaku sempat khawatir karena anak keduanya mengalami berat badan di bawah normal.
Namun setelah rutin datang ke Posyandu dan mendapatkan edukasi dari kader serta bantuan makanan tambahan, kondisi anaknya kini membaik.
“Awalnya bingung, anak saya kurus terus padahal sudah makan. Setelah ikut penyuluhan dan dikasih tambahan gizi, sekarang beratnya sudah naik. Saya jadi tahu pentingnya pola makan seimbang,” katanya.
Camat Kaspul secara khusus menyoroti peran aktif Tim Penggerak PKK dan kader Posyandu desa dalam menyampaikan edukasi secara konsisten ke masyarakat.
“PKK menyasar para ibu secara langsung. Mereka buat kelas gizi, demo masak, bahkan antar makanan tambahan ke rumah. Perubahan pola pikir ibu-ibu sangat terasa,” jelasnya.
Selain pemantauan lapangan, kantor kecamatan kini juga berfungsi sebagai pusat koordinasi dan analisis data stunting.
Setiap desa wajib melaporkan perkembangan secara berkala, yang kemudian digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan lanjutan.
“Kami tidak hanya mengawasi, tapi menjadi bagian dari sistem solusi. Semua dirancang bersama, dan keberhasilan ini adalah milik bersama,” tegas Kaspul.
Keberhasilan Kenohan dalam menurunkan angka stunting di tahun 2025 diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain.
Dengan pendekatan kolaboratif, berbasis data, dan menjangkau langsung ke masyarakat, Kecamatan Kenohan membuktikan bahwa stunting bisa dilawan secara nyata dan berkelanjutan.
“Ini bukan soal proyek jangka pendek. Ini perjuangan untuk masa depan anak-anak kita. Kami di Kenohan tidak akan berhenti sampai semua anak tumbuh sehat dan kuat,” pungkas Kaspul. (*)