Kenohan Bangun Jembatan Rombong dan Jalan Kahala Ilir untuk Tingkatkan Akses

Jumat, 2 Mei 2025 02:20 WITA
Pembangunan infrastruktur dasar di wilayah hulu Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menjadi perhatian serius.

Kurawal.id, Tenggarong – Pembangunan infrastruktur dasar di wilayah hulu Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menjadi perhatian serius.

Kecamatan Kenohan, sebagai salah satu wilayah dengan akses terbatas, kini bersiap menjalankan sederet proyek strategis yang digadang-gadang akan mengubah wajah pelayanan dan mobilitas masyarakat.

Camat Kenohan, Kaspul, menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur yang selama ini membatasi ruang gerak warga.

Fokus pembangunan dibagi dalam tiga bidang utama: peningkatan fasilitas pelayanan publik, penyediaan ruang sosial masyarakat, dan konektivitas antarwilayah.

“Tahun ini kami genjot pembaruan Kantor Kecamatan Kenohan. Jika semua berjalan lancar, konstruksi dimulai pada bulan Juni,” ujar Kaspul, Jumat (2/5/2025).

Kantor camat yang baru diharapkan menjadi pusat pelayanan yang lebih representatif dan layak bagi warga, sekaligus mendorong peningkatan kualitas kerja aparat di wilayah tersebut.

Selain kantor pemerintahan, Balai Pertemuan Umum (BPU) Kenohan juga akan mengalami peningkatan.

Dengan tambahan anggaran sebesar Rp1,5 miliar, BPU ini disiapkan menjadi ruang aktivitas sosial, budaya, dan pemberdayaan lintas desa yang lebih luas dan inklusif.

Namun dari seluruh rencana pembangunan, proyek konektivitas masih menjadi tantangan besar.

Salah satunya adalah Jembatan Rombong, penghubung vital antara Kenohan dan Kabupaten Kutai Barat, yang sudah lama dinanti masyarakat.

“Jembatan Rombong bukan sekadar akses, tapi simbol keterhubungan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi. Ini jembatan harapan,” tegas Kaspul.

Saat ini, warga masih bergantung pada perahu tradisional dan lintas air untuk menjangkau wilayah luar, dengan risiko dan biaya logistik yang tinggi.

Lebih jauh, Kaspul juga menyoroti urgensi pembukaan jalan baru dari Kahala Ilir ke Desa Pendemaran.

Akses yang tersedia saat ini memaksa warga menempuh perjalanan hingga 21 kilometer memutar. Padahal, jalur langsung hanya memerlukan sekitar 9 kilometer.

“Kalau jalur itu dibuka, banyak sektor akan terbantu—termasuk pendidikan, kesehatan, distribusi barang, hingga ekonomi rakyat. Kami perkirakan butuh anggaran sekitar Rp30 miliar,” jelasnya.

Pihak kecamatan kini tengah menyusun proposal pembangunan tersebut agar bisa masuk dalam prioritas anggaran Pemerintah Kabupaten Kukar.

Bagi Kaspul, investasi infrastruktur di wilayah hulu seperti Kenohan adalah langkah mendasar untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.

“Kalau Kenohan ingin tumbuh sebagai pusat kecamatan yang benar-benar hidup dan berkembang, maka infrastruktur dasarnya tidak bisa ditawar. Jalan dan jembatan adalah nadi kemajuan,” pungkasnya.

Dengan sejumlah program yang telah digagas, Kecamatan Kenohan berharap bisa keluar dari bayang-bayang keterisolasian dan menjelma menjadi wilayah yang terhubung, mandiri, dan produktif—sejalan dengan visi pemerataan pembangunan Kukar hingga ke pelosok. (*)

Bagikan:
Berita Terkait