KURAWAL.ID,TENGGARONG – Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah memasuki masa transisi kepengurusan.
Pasca tidak aktifnya Ketua sebelumnya, Akbar Hakka, posisi pimpinan tertinggi di tubuh Kekraf Kukar kini dalam proses pembahasan intensif oleh Dinas Pariwisata Kukar.
Proses ini tidak hanya sekadar mengganti posisi struktural, namun menyangkut arah strategis pengembangan ekonomi kreatif ke depan.
Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar Kukar, Zikri Umulda, menyatakan bahwa penentuan ketua baru akan dilakukan dengan pertimbangan matang.
“Untuk siapa yang akan menggantikan, masih dalam pembahasan. Figur ini harus mampu menjadi jembatan semua pelaku ekonomi kreatif di Kukar,” ujarnya, Senin (28/5/2025).
Kekraf Kukar ke depan akan memegang peran sentral, termasuk dalam pemanfaatan gedung baru Kekraf sebagai pusat aktivitas lintas subsektor.
Setidaknya ada enam subsektor yang menjadi fokus: tiga unggulan yakni kriya, kuliner, dan seni pertunjukan; serta tiga potensial meliputi musik, film animasi dan video, serta fotografi.
Zikri menekankan pentingnya sosok pemimpin yang tidak hanya aktif, tapi juga komunikatif, adaptif, dan memiliki visi kolaboratif.
“Seseorang yang mobile, punya public speaking bagus, dan berpikir untuk mengembangkan ekraf, bukan sekadar simbol,” katanya.
Selain di tingkat kabupaten, Dispar Kukar juga mendorong pembentukan ulang Kekraf di kecamatan-kecamatan.
Pasalnya, banyak Surat Keputusan (SK) pengurus di tingkat kecamatan yang telah kedaluwarsa dan belum diperbaharui.
Saat ini baru beberapa wilayah yang telah membentuk ulang kepengurusan, seperti Loa Janan, Marangkayu, Anggana, Samboja Barat, Samboja, Muara Jawa, dan Kota Bangun.
“Untuk pembentukan Kekraf di kecamatan akan menyusul setelah kepengurusan kabupaten selesai. Kita benahi dari pusat dulu, baru ke daerah,” pungkas Zikri.
Dengan proses yang sedang berjalan ini, diharapkan Kekraf Kukar dapat menjadi organisasi yang lebih solid dan responsif terhadap dinamika pelaku ekonomi kreatif, sekaligus mampu menjadi motor penggerak transformasi ekonomi berbasis kreativitas di Kukar. (*)