KURAWAL.ID,TENGGARONG – Desa Pela, sebuah desa kecil di tepian Kutai Kartanegara, kini bersiap menorehkan prestasi besar di dunia pariwisata.
Melalui program Based Tourism Village (BTV) tahun 2025 yang digagas oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), Desa Pela menjadi satu dari dua desa di Indonesia yang mendapat kesempatan langka untuk dinilai sebagai desa wisata berkelas global.
Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar tidak tinggal diam. Melalui pendampingan langsung selama tiga hari penuh, Dispar turut mengawal proses asesmen yang dilakukan tim pakar lintas negara, termasuk kehadiran Prof. Aswar, seorang ahli pariwisata internasional dari TOR Malaysia.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap potensi Desa Pela ditampilkan seutuhnya, mulai dari keunikan budaya, alam, hingga partisipasi masyarakat,” ujar Ridha Fatrianta, Kabid Pengembangan Destinasi Dispar Kukar, Kamis (10/4/2025).
Kehadiran Desa Pela dalam ajang BTV ini bukan hanya kebanggaan lokal, tetapi menjadi momentum strategis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa desa-desa di Kukar memiliki nilai jual tinggi dalam lanskap pariwisata internasional.
Jika lolos seleksi, Desa Pela akan mendapatkan pendampingan langsung dari UNWTO berupa pelatihan, promosi internasional, hingga pengembangan infrastruktur wisata berkelanjutan.
Tak hanya itu, Dispar Kukar juga memperkuat dukungan melalui pembinaan dan sertifikasi bagi pemandu wisata lokal.
“Kami libatkan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan LSP resmi agar para pendamping wisata punya sertifikat profesional dan siap menerima wisatawan internasional,” jelas Ridha.
Setiap tahun, Dispar Kukar menggelar pelatihan bersama BNSP untuk memberikan sertifikasi resmi, termasuk bagi anggota Pokdarwis.
Ridha menegaskan bahwa siapa pun warga yang ingin terlibat aktif di sektor wisata, bisa difasilitasi melalui jalur resmi yang telah tersedia.
Dengan segala potensi alam, budaya, dan semangat warga lokal yang tinggi, Desa Pela kini menjadi simbol harapan baru pariwisata Kukar.
“Kami ingin dunia tahu, bahwa desa-desa di Kutai Kartanegara siap menyambut wisatawan global—dengan keramahan, kekayaan lokal, dan standar internasional,” pungkas Ridha. (*)