Bupati Kukar Tegaskan LDII Terbuka dan Inklusif, Ajak Jaga Harmoni Antar Ormas Islam

Jumat, 18 April 2025 12:07 WITA

Kurawal.id, Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memberikan pernyataan tegas terkait keberadaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kukar. Menurutnya, anggapan bahwa LDII bersifat tertutup dan eksklusif merupakan stigma keliru yang harus diluruskan. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Safari Jumat di Masjid Hayyun Al-Mubarok, Kompleks LDII, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Jumat (18/4/2025).

Dalam kegiatan yang sarat nuansa ukhuwah tersebut, Bupati Edi secara terbuka menepis isu yang selama ini berkembang di masyarakat. Ia mengatakan, dirinya telah beberapa kali mengikuti ibadah di masjid LDII dan tidak menemukan perlakuan diskriminatif seperti yang sempat menjadi rumor.

“Isu bahwa jamaah dari luar LDII disambut dengan penyucian lantai masjid setelah sholat, itu tidak benar. Saya sendiri sudah merasakan bagaimana keterbukaan mereka dalam beribadah,” tegasnya.

Menariknya, pada pelaksanaan Safari Jumat kali ini, khutbah dan imam shalat Jumat diisi oleh Ketua MUI Kukar, KH. Abdul Hanan. Bupati menilai hal ini merupakan bukti kuat bahwa LDII terbuka terhadap kolaborasi antar umat dan lembaga keagamaan.

Lebih lanjut, Edi menyampaikan rasa syukurnya atas sinergi positif antara pemerintah dan berbagai ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII dalam mendukung program-program Pemkab Kukar, khususnya kegiatan Safari Subuh dan Safari Jumat yang digelar secara rutin.

“Saya sering ditanya kepala daerah lain, bagaimana bisa para ketua NU, Muhammadiyah, dan LDII duduk bersama dalam satu kegiatan. Saya jawab, ini bukan soal seremonial, tapi karena kita semua punya komitmen yang sama menjaga persatuan umat,” ujar Edi.

Ia pun mengingatkan bahwa kerukunan para pemimpin ormas Islam di tingkat kabupaten harus tercermin hingga ke akar rumput, terutama di lingkungan desa dan RT. Menurutnya, kebersamaan dan saling menghormati harus menjadi budaya yang ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kalau di tingkat atas para pemimpinnya sudah rukun, jangan sampai justru di lapisan bawah muncul konflik karena perbedaan pandangan. Ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga harmoni,” imbuhnya.

Menutup sambutannya, Bupati Edi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga modal sosial yang telah terbangun di Kukar. Ia menilai, kebersamaan antar ormas Islam merupakan kekuatan besar dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung pembangunan daerah.

“Kerukunan ini harus terus kita pelihara, karena ini bukan hanya soal agama, tapi juga soal bagaimana kita membangun Kukar bersama-sama,” pungkasnya.(*)

Bagikan:
Berita Terkait