Kurawal.id, Tenggarong – Pemerintah Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyatakan bahwa lahan seluas 4 hektare di Desa Sebulu Ulu telah disiapkan untuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong sistem pengelolaan sampah yang lebih terpusat, tertib, dan berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan terhadap metode pembuangan sampah liar.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, mengatakan bahwa lahan tersebut telah melalui berbagai kajian awal dan dipastikan berada di lokasi strategis, jauh dari pemukiman padat dan dengan akses distribusi yang memadai.
“Lahan seluas 4 hektare sudah kami siapkan dan proses legalitasnya sedang berjalan. Ini bagian dari komitmen untuk menghadirkan TPA yang representatif dan sesuai kebutuhan wilayah,” ujar Edy, Selasa (20/5/2025).
Ia menambahkan bahwa seluruh dokumen administrasi dan izin sedang dikawal secara intensif bersama BPN, DLHK Kukar, dan pihak desa.
“Kami ingin proses ini berjalan terbuka, tidak ada masalah ke depan. Warga harus tahu bahwa ini bukan proyek mendadak, tapi hasil perencanaan jangka panjang,” tegasnya.
Rencana pembangunan TPA ini disambut positif oleh warga, terutama karena volume sampah rumah tangga di Sebulu terus meningkat dan belum memiliki pengelolaan akhir yang layak.
Hasan Basri (54), warga RT 05 Desa Sebulu Ulu, menilai rencana pembangunan TPA ini sebagai langkah penting.
“Selama ini kami buang sampah seadanya, kadang dibakar, kadang dibuang ke semak. Kalau ada tempat khusus, ya lebih bagus. Yang penting tidak dekat rumah warga,” ujarnya.
Siti Aminah (39), ibu rumah tangga di kawasan sekitar calon lokasi TPA, juga mendukung asalkan pemerintah memastikan tidak ada dampak pencemaran.
“Kami setuju saja asal benar-benar ditata. Jangan sampai nanti air lindi mencemari sungai atau bau busuk ke permukiman. Kalau semua dipikirkan, kami mendukung penuh,” katanya.
Meski mayoritas warga mendukung, sejumlah tokoh masyarakat meminta agar pembangunan TPA ini juga disertai dengan edukasi pengelolaan sampah dari rumah.
Menanggapi hal itu, Camat Edy Fahruddin menegaskan bahwa pembangunan TPA ini tidak akan dilakukan secara sepihak.
Pihaknya siap membuka ruang dialog dan menyampaikan laporan progres secara berkala kepada masyarakat.
“Kami ingin ini menjadi TPA yang dikelola secara modern, bukan seperti tempat pembuangan liar. Ke depan, fasilitas ini bisa dilengkapi dengan TPS3R dan bank sampah,” pungkasnya.
Dengan kesiapan lahan dan dukungan masyarakat, TPA Sebulu Ulu diharapkan menjadi model pengelolaan sampah yang modern, ramah lingkungan, dan partisipatif di wilayah Kutai Kartanegara. (*)