Kurawal.id, Tenggarong – Camat Tenggarong, Sukono, menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Tenggarong 2025 berjalan sukses dan berdampak luas.
Ia menilai MTQ bukan sekadar ajang lomba, melainkan bagian penting dari syiar Islam, pembinaan generasi muda, serta perekat sosial antarwilayah di Kecamatan Tenggarong.
Rencananya, MTQ tahun ini akan digelar di Desa Rapak Lambur pada Mei 2025, dengan melibatkan 14 wilayah administratif, 12 kelurahan dan 2 desa.
“MTQ ini bukan hanya rutinitas tahunan. Ini adalah momentum penting membangun karakter generasi muda dan memperkuat nilai-nilai religius di masyarakat,” ujar Sukono, Jumat (16/5/2025).
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan MTQ akan terus dikoordinasikan lintas sektor, baik dengan LPTQ kecamatan, pemerintah desa dan kelurahan, maupun tokoh agama setempat.
Menurutnya, keberhasilan MTQ bukan hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi dari kualitas pelaksanaan dan semangat kebersamaan yang terbangun.
“Kami ingin memastikan bahwa semua wilayah serius menyiapkan kafilahnya. Latihan rutin dan pendampingan itu penting agar setiap peserta tampil optimal,” tegasnya.
Sukono menjelaskan bahwa pendanaan kegiatan MTQ berasal dari dua sumber, yaitu anggaran kecamatan dan dukungan dari pemerintah desa, khususnya Desa Rapak Lambur sebagai tuan rumah.
“Kami fasilitasi lewat APBD kecamatan, dan desa tuan rumah juga berkontribusi. Ini bentuk sinergi agar MTQ terlaksana dengan baik tanpa memberatkan salah satu pihak saja,” katanya.
Sukono juga meminta kepada seluruh lurah dan kepala desa agar tidak hanya sekadar mengirim kafilah, tetapi juga aktif membina potensi qari-qariah muda yang ada di wilayah masing-masing. Ia menyebut bahwa MTQ harus menjadi proses berkelanjutan, bukan hanya seremoni tahunan.
“Saya dorong agar pembinaan dilakukan sejak dini. Ada banyak anak muda kita yang punya bakat, tinggal diasah dan diberi ruang tampil,” ujarnya.
Bagi Sukono, MTQ juga menjadi ruang strategis memperkuat identitas sosial dan budaya Islam di wilayah perkotaan seperti Tenggarong.
Ia menekankan bahwa kehadiran MTQ mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
“Ini bukan hanya lomba baca Al-Qur’an, tapi momen untuk menyatukan warga dari berbagai kelurahan dan desa. Kita ingin hadirkan MTQ yang membanggakan dan berdampak,” tambahnya.
Sebagai tuan rumah, Desa Rapak Lambur mulai melakukan berbagai persiapan fisik dan teknis. Sukono memastikan pemerintah kecamatan akan memberikan pendampingan penuh, mulai dari pemetaan lokasi lomba, fasilitas akomodasi, hingga koordinasi dengan perangkat daerah terkait.
“Kami tidak ingin pelaksanaan MTQ sekadar formalitas. Ini harus menjadi MTQ yang berkualitas, berkesan, dan meninggalkan dampak positif bagi desa dan seluruh peserta,” pungkasnya.
Camat Sukono memastikan MTQ Kecamatan Tenggarong 2025 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum pembinaan spiritual, sosial, dan budaya yang bermakna bagi masyarakat. (*)