Desa Pela Bersiap Unjuk Gigi Lagi di Panggung Nasional: Usung Wisata Baru dan Komitmen Hijau

Sabtu, 17 Mei 2025 12:37 WITA

KURAWAL.ID,TENGGARONG— Desa Pela, yang terletak di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, kembali bersiap menapaki panggung nasional setelah mencatat prestasi membanggakan pada Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) tahun 2024. Kali ini, desa yang dikenal dengan kekayaan budaya dan kearifan lokalnya itu menargetkan capaian yang lebih tinggi dalam edisi 2025.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Beumbai dan Bebudaya (B3), Alimin, menyatakan bahwa peluang untuk berpartisipasi kembali sangat terbuka, mengingat Desa Pela berada di posisi kelima tahun lalu—masih memenuhi syarat untuk mendaftar ulang sesuai regulasi lomba.

“Kami sedang berdiskusi di internal Pokdarwis. Kemungkinan besar, Desa Pela akan kembali ikut dan tahun ini kami punya amunisi baru yang lebih kuat,” ungkap Alimin, Sabtu (17/5/2025).

Salah satu unggulan baru yang dibawa Desa Pela adalah Tanjung Tamannoh, sebuah destinasi wisata di tepi Danau Semayang yang mulai dikembangkan sejak akhir 2024. Meski tergolong baru, lokasi ini sudah mulai ramai dikunjungi dan dinilai mampu memberi nilai tambah signifikan dalam penilaian.

“Dulu destinasi ini belum masuk penilaian. Sekarang sudah ada fasilitas lengkap dan jadi daya tarik baru bagi wisatawan,” tambahnya.

Di sisi lain, Desa Pela juga mendapat dukungan sarana transportasi air berupa 18 unit longboat dari pemerintah. Armada ini memperkuat konektivitas dan pelayanan wisata danau, serta belum tercatat dalam penilaian sebelumnya.

Namun, bukan hanya aspek fisik dan atraksi wisata yang menjadi fokus. Desa Pela kini mengusung pendekatan berbasis lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya adalah kerja sama konservasi di kawasan Sungai Mahakam yang menjadi rumah bagi berbagai spesies endemik, termasuk pesut Mahakam.

“Tahun lalu kami fokus di budaya dan daya tarik lokal. Kini kami tambahkan aspek ekologi dan fasilitas sebagai kekuatan tambahan. Harapan kami bisa masuk tiga besar nasional,” ujar Alimin dengan semangat.

Saat ini, proses persiapan tengah berjalan, mulai dari dokumentasi program, penyusunan laporan dampak sosial dan ekonomi, hingga rencana jangka panjang yang mengintegrasikan nilai budaya, lingkungan, dan partisipasi masyarakat.

“LDWN bukan sekadar tentang infrastruktur. Ini tentang bagaimana desa mampu tumbuh secara berkelanjutan. Kami ingin menunjukkan bahwa Desa Pela siap menjadi contoh desa wisata yang utuh dan berdaya,” pungkasnya.(*)

Bagikan:
Berita Terkait