Kampung Wisata Kue Keroncong, Desa Teluk Dalam Gaet Pecinta Jajanan Tradisional

Selasa, 6 Mei 2025 07:36 WITA

KURAWAL.ID,TENGGARONG – Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bersiap menjadi ikon wisata kuliner baru di Kukar dengan menghadirkan Kampung Wisata Kuliner Kue Keroncong.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi desa untuk mengangkat potensi lokal melalui kuliner tradisional yang sudah melegenda di kalangan masyarakat.

Kue keroncong, jajanan berbentuk bundar kecil dengan tekstur lembut dan cita rasa manis legit ini, tak lagi asing bagi warga Kukar.

Bahkan, hampir di sepanjang jalan utama Tenggarong Seberang, pengunjung dapat dengan mudah menemukan puluhan pedagang kue keroncong berjejer menjajakan dagangannya.

“Di Desa Teluk Dalam itu ada sekitar 30 pedagang kue keroncong yang berjualan di tepi jalan, dan ini sudah menjadi ciri khas desa kami,” ujar Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, Selasa (6/5/2025).

Menurutnya, kue keroncong tidak hanya menjadi favorit masyarakat setempat, tapi juga diburu oleh wisatawan dari luar daerah, terutama dari Samarinda dan Balikpapan, sebagai oleh-oleh khas dari kawasan tersebut.

“Banyak dari warga luar juga seperti Samarinda dan Balikpapan yang membeli kue keroncong saat berekreasi ke Tenggarong. Mereka biasanya membawa pulang sebagai oleh-oleh khas Tenggarong Seberang,” jelasnya.

Melihat tingginya minat terhadap kuliner ini, Pemerintah Desa Teluk Dalam berinisiatif menata dan mengembangkan kawasan khusus sebagai pusat wisata kuliner.

Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tapi juga mengatasi kemacetan akibat banyaknya kendaraan yang berhenti mendadak di pinggir jalan untuk membeli jajanan tersebut.

“Rencana ini bertujuan agar mengurangi kemacetan. Nantinya semua pedagang akan dipusatkan di satu kawasan kuliner yang tertata rapi, yaitu Kampung Wisata Kuliner Kue Keroncong,” kata Supian.

Pemdes telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar untuk mengusulkan pemanfaatan kawasan sekitar Gedung Putri Karang Melenu (PKM) sebagai lokasi pengembangan pusat kuliner ini.

Tak hanya itu, untuk memperkuat identitas visual, para pedagang juga akan disarankan menggunakan rombong (gerobak) dengan warna dan desain seragam.

Supian menilai bahwa penyeragaman ini akan memperkuat daya tarik visual sekaligus membentuk citra profesional dari kampung wisata tersebut.

Rencana ini mendapatkan sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Pariwisata. Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut.

“Kue keroncong Teluk Dalam bukan sekadar makanan, tapi warisan rasa yang memiliki nilai historis dan ekonomi. Kami sangat mendukung langkah pembangunan Kampung Wisata Kuliner ini sebagai bentuk sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi lokal,” ujar Arianto.

Ia menambahkan bahwa pengembangan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata merupakan salah satu fokus utama dalam strategi pengembangan sektor pariwisata Kukar ke depan.

“Kuliner adalah pintu masuk yang efektif untuk mengenalkan daerah. Jika dikelola dengan baik, Kampung Wisata Kue Keroncong bisa menjadi magnet baru wisatawan sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM,” tegasnya.

Dinas Pariwisata Kukar siap mendampingi dari sisi promosi, pelatihan SDM pariwisata, hingga penguatan kemitraan antara pelaku usaha kuliner dan komunitas wisata.

Harapannya, Kampung Wisata Kue Keroncong bisa menjadi pilot project bagi pengembangan desa wisata kuliner di wilayah Kukar lainnya. (*)

Bagikan:
Berita Terkait